Memotivasi Diri Melalui Alam Bawah Sadar
Abstrak
Abstrak
Kata-kata motivasi begitu sering terdengar di telinga kita. Salah satunya adalah “What you think is what you get”. Pertanyaan muncul dari manusia pembelajar; apakah sesederhana itu bahwa apa yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan? Rasa ingin tahu itu terus bergejolak sampai akhirnya penulis menemukan teori yang mendasari ungkapan tersebut, yakni sebuah gabungan teori fisika kuantum dan ilmu syaraf, berupa fenomena alam bawah sadar. Fungsi utama alam bawah sadar adalah membuktikan apa-apa yang sudah tertanam dalam alam bawah sadar berupa pikiran dan perkataan. Dengan demikian, manusia bisa memprogram alam bawah sadar dengan pikiran atau ucapan yang menjadi keinginan kita. Selain pemaparan sederhana tentang teori alam bawah sadar, artikel ini juga memberikan contoh nyata bagaimana menanamkan program agar hasilnya bisa menjadi kenyataan, misalnya program untuk sukses, yang arti sukses seseorang sudah pasti berbeda dengan sukses orang lain.
Kata Kunci :
Alam bawah sadar, motivasi.
Latar Belakang

Kalau pun orang, misal teman kita, menasihati kita, memotivasi kita dan, mungkin, mengajak kita untuk beraktivitas lain agar dapat melupakan sementara masalah kita, dan kita mau mendengarkan dan bercengkrama dengan teman, mungkin itu karena rasa sungkan saja, mengingat teman sudah memberikan perhatian khusus seperti itu dan kita juga sadar bahwa ‘dunia belum kiamat’. Akhirnya, setelah kita terlibat dalam jalan-jalan, nonton, makan, misalnya, dengan mereka sahabat-sahabat kita, mereka pun berkomentar “Nah, gitu dong! Itu namanya persahabatan dalam suka dan duka. Jangan sungkan kalau mau jalan-jalan lagi ya!”
Kisah imajinatif seperti itu sungguh tampak nyata dapat terjadi bagi siapa saja dan kapan saja. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa muncul setelah mencermati cerita tersebut menyangkut beberapa hal. Apakah benar pada saat kita sedang menghadapi masalah dan kemudian sahabat kita mengajak melakukan kegiatan tertentu untuk menghibur kita, memang hati kita merasa terhibur? Apakah pengalihan perhatian seperti itu memang bisa menyelesaikan masalah ataukah hanya kamuflase menghindar dari masalah? Bagaimana menurut Anda?
Fisika kuantum versus syaraf
Saya mengajak pembaca untuk melakukan lompatan pemikiran dari sebuah
masalah ke dalam fenomena tentang alam bawah sadar. Apakah memang ada
hubungannya antara fisika dan ilmu tentang syaraf? Apa pula itu, alam bawah
sadar?
Ternyata, ungkapan “What you think is what you get” bukan sekadar
ungkapan normatif biasa dan saya berharap bahwa tulisan ini dapat memotivasi
para pembaca, dan terutama dapat meningkatkan motivasi diri saya sendiri dalam
melakukan kegiatan sehari-hari di dunia kerja, keluarga dan sosial lain.
Jika Anda mempunyai masalah, Anda akan menemukan bahwa masalah
tersebut sudah lama mengakar dalam diri Anda. Jika Anda punya problema
keuangan, misalnya, tanyakan kembali keyakinan Anda tentang uang. Hal yang
paling sering muncul pada saat orang punya masalah keuangan adalah ungkapan
“Saya tak pernah punya uang cukup” dan “Saya tidak mungkin maju”.
Keyakinan-keyakinan yang mengalir kemudian bisa merembet ke “Gaji saya
hanya cukup untuk membayar utang”, “Tidak mungkin penghasilan pelaksana
seperti kita ini cukup untuk membiayai keperluan keluarga”, “Zaman sekarang,
susah cari tambahan uang, Bung!”, dan seterusnya. Hal-hal seperti itu sering terjadi
berulang-ulang, dan begitu banyak orang menganggap hal seperti itu merupakan hal
yang biasa. Tak heran, orang yang sering mengeluh seperti itu tidak pernah (saya
coba tekankan TIDAK PERNAH) bisa maju dalam hal keuangan. Orang seperti ini
berperang melawan kesadarannya sendiri bahwa dia akan sulit menghasilkan uang.
Isi alam bawah sadar Anda yang menjadi faktor penting. Jika alam bawah
sadar berisi kecemasan, hal-hal negatif atau pendapat yang tidak berdasar, alam
bawah sadar akan menganggap benar. Jika alam bawah sadar percaya pada miskin,
gagal dan banyak masalah maka alam bawah sadar menciptakan cara untuk
mewujudkan keyakinan tersebut.
Sebuah kisah klasik yang diungkapkan dalam buku Subconscious Power
karangan John Kehoe dan Dr. Joseph Murphy yakni kisah pada jaman kuno Zen
tentang seorang pelayan bodoh seperti dibawah ini mudah-mudahan menjadi
inspirasi bagi pembaca.
Menelan ular
Seorang pelayan dikirim untuk mengunjungi majikannya, dan kemudian sang majikan
membawa pelayan tersebut ke ruang belajar dan memberinya semangkuk sup. Ketika hendak
memakan sup tersebut, ia melihat ular kecil dalam mangkuknya. Karena segan pada
majikannya, si pelayan tetap saja menyeruputnya. Beberapa hari kemudian, ia merasa sakit
dan dibawa kembali ke rumah majikan.
Kemudian, si pelayan dibawa lagi ke ruang belajar yang sama dengan sebelumnya
dan diberi obat dalam mangkuk kecil. Ketika hendak meminumnya, ia kembali melihat ular
kecil dalam mangkuk. Kali ini ia berani menunjukkan kepada sang majikan dan mengeluh
bahwa itulah yang menyebabkan ia sakit. Majikannya tertawa dan menunjuk busur besar
yang tergantung di langit-langit ruangan. Sang majikan berkata, “Itu cuma bayangan busur
tersebut, tak ada ular sama sekali!” Pelayan tersebut menyadari bahwa ular itu ternyata
cuma bayangan. Kemudian, ia pun pulang tanpa minum obat sama sekali dan ia pun sembuh
dalam beberapa hari.
Satu hal yang menarik tentang kemampuan alam bawah sadar ini adalah
bahwa teori tersebut diturunkan dari gabungan antara ilmu fisika dan ilmu syaraf.
Dua orang ilmuwan membuktikan bahwa otak adalah sebuah gambar hologram
yang menerjemahkan alam semesta yang holografis. Ahli fisika David Bohm yang
terkenal dengan ahli fisika kuantum dan Karl Pribram sang ahli syaraf, keduanya
dari Stanford, bekerja sama dan secara tidak sengaja menemukan bahwa meskipun mereka bekerja dalam dua hal yang berbeda mereka tergantung satu
sama lain. David Bohm yakin bahwa alam semesta ini holografis setelah bertahuntahun
belum berhasil menemukan penjelasan atas fenomena yang terjadi dalam
fisika kuantum. Sementara, Karl Pibram yang mempelajari otak manusia
menemukan bahwa teori standarnya tidak dapat menjelaskan teka-teki tentang
syaraf-syaraf makhluk hidup. Kedua ilmuwan ini kemudian, pada tahun 1970,
menemukan model holografis adalah jawabannya. Penemuan ini diakui oleh Brian
Josephson, pemenang Nobel Fisika tahun 1973 dari Cambridge University, sebagai
terobosan revolusioner dalam mempelajari realitas. Kemudian, Dr David Peat, ahli
fisika dari Queen University, Kanada, dan pengarang buku The Bridge between
Matter and Mind, mengatakan bahwa pikiran kita sangat berhubungan erat dengan
dunia fisik.
Memotivasi diri
Kalau memang alam bawah sadar mempunyai pemetaan tentang pikiran
yang luar biasa seperti itu, berarti kita bisa dong memotivasi diri sendiri dengan
pikiran-pikiran yang menggelorakan semangat untuk sukses? Inilah kenapa tulisan
ini dibuat agar para pembaca artikel ini termotivasi.
Saat ini saya sedang menanamkan pola pikir berikut ini, dengan harapan
agar apa yang saya ungkapkan menjadi kenyataan berdasarkan apa yang saya
pahami tentang alam bawah sadar.
1. Sukses adalah sebuah perjalanan
Bagi Anda yang suka membaca kisah-kisah inspiratif, kisah Einstein adalah
sebuah contoh yang menarik dari proses belajarnya. Dari anak yang pernah
dianggap bodoh dan lamban dalam belajar, mengalami kesulitan dalam
berbicara, sampai menguasai kalkulus diferensial & integral sebelum usia 15
tahun, dan memiliki kemampuan di bidang matematika & fisika secara otodidak,
meski tidak memiliki ijazah formal, apa yang dialami Einstein pasti merupakan
perjalanan yang sangat melelahkan. Namun, Eistein bisa melewatinya dengan
baik. Kenapa? Einstein terus berusaha untuk menjawab berbagai pertanyaan
yang muncul darinya. Mengapa begini dan mengapa begitu? Itu ungkapan
popular yang berasal dari model belajar Einstein.
Pembaca pasti juga setuju dengan uangkapan Thomas Alfa Edison, penemu
lampu pijar yang telah mempatenkan 1.093 penemuannya, yang mengatakan
bahwa “tidak ada istilah gagal, tetapi yang ada adalah menemukan 1.000 cara
untuk berhasil”. Tertanam dalam alam bawah sadar? Semoga.
2. Apa artinya sukses?
Carlina Patuwo CEO perusahaan LEAD yang cukup terkenal, memiliki
pandangan tentang sukses sebagai “the power of giving” untuk pemimpin.
Artinya jangan pernah merasa menjadi pemimpin jika tidak pernah memberi atau berbagi. Jika Anda bisa berbagi sembako, just do it! Jika Anda bisa berbagi
kisah inspiratif, bagilah dalam bentuk tulisan! (Ini yang saya programkan dalam
alam bawah sadar). Tentunya, masih banyak lagi arti sukses lainnya. Alam
memberikan kesadaran pada kita bahwa setiap manusia itu unik, tidak ada yang
sama persis antara satu dengan lainnya. Berarti, masing-masing diri kita sangat
disarankan untuk mengartikan dan memaknai sukses bagi kita sendiri. Ya,
memang itu tujuan dari tulisan ini, bahwa kita pasti sukses. Tertanam dalam
alam bawah sadar? Semoga.
3. Inspirasi untuk para pemimpin
Dalam tulisan yang berjudul “How to become inspiration leader”, Ovita, sang
penulis, mencatat beberapa poin yang perlu dimiliki oleh pemimpin sekaligus
menjadi sumber inspirasi, yakni :
- Karakter yang baik yang diikuti dengan sikap kita berkomunikasi yang baik, bisa meningkatkan kualitas diri dengan belajar, belajar melihat dan mendengarkan orang lain;
- Skill dan prestasi yang telah dicapai yang dapat dibanggakan, tetapi tidak sombong, karena pemimpin harus menyadari bahwa keberhasilan adalah keberhasilan bersama, karyawan yang bekerja memiliki andil di dalam keberhasilan seorang pemimpin, terlepas dari skill dan prestasi yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri; dan
- Bersyukur yang dimaknai dengan integritas, selalu mengucapkan terima kasih dan belajar mencintai. Kekuatan karakter, prestasi dan bersyukur haus menjadi milik kita. Tertanam dalam alam bawah sadar? Semoga.
4. Pekerjaan jangan dibenci, tapi dicintai
Begitu banyak masalah dalam pekerjaan kita. Pertanyaannya adalah apakah
kita akan mengeluh ataukah kita akan tetap sabar karena betapa sulitnya
mencari pekerjaan? Bukan dua-duanya. Perlu dikembangkan sikap bahwa
pekerjaan adalah pilihan kita dan manusia perlu bertahan dan bekerja keras
dalam mengatasi masalah. Seseorang yang sukses dalam bekerja adalah seorang
yang bisa mencintai pekerjaanya dengan tulus, sehingga dia akan merasa
nyaman dan total ketika menjalani pekerjaan tersebut. Pekerjaan adalah pilihan
kita sendiri. Saya memilih pekerjaan yang saya cintai dan sukses pasti mengikuti
tujuan kita. Tertanam dalam alam bawah sadar? Semoga.
5. Teruslah amenjdi manusia pembelajar
“Saat Anda berhenti belajar adalah saat Anda berhenti memimpin” dan
“Semua orang yang kita jumpai mempunyai potensi untuk mengajarkan sesuatu
kepada kita” kata Rick Warren, pengarang buku The Purpose of Life dan “Winning
with people”. Rasanya semangat seperti ini yang perlu ditumbuhkembangkan,
selain semangat Iqra (dalam arti luas ‘belajarlah’) seperti yang diajarkan agama
kita. Jam terbang seseorang bukanlah dari faktor usia, tetapi seberapa kita
menjadi manusia pembelajar. Hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan
hari esok harus lebih baik, lebih indah, lebih sukses dan lebih bahagia daripada
hari ini. Tertanam dalam alam bawah sadar? Semoga.
Jika semangat-semangat seperti ini bisa kita tanamkan dalam alam bawah sadar
diri kita, penulis yakin bahwa tidak ada masalah yang tidak ada solusinya, karena
sesungguhnya setiap masalah berasal dari masalah-masalah yang pernah muncul
sebelumnya dan pasti pernah ada solusi sebelumnya. Wallahu’alam.
0 komentar:
Posting Komentar